Di zaman ini yang mana zaman serba canggih, anak-anak lebih dikenalkan
pada teknologi. Namun kesadaran akan bagusnya akhlak dan budi pekerti masih
sangat kurang. Padahal akhlah inilah yang seharusnya jadi perhatian. Cobalah
kita ambil pelajaran dari nasehat Lukaman pada anaknya, yang mengajarkan
akhlak-akhlak yang luhur.
Nasehat pertama: jauhilah syirik
ALLAH Ta’ala berfirman yang
artinya,”Dan ingatlah ketika lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia member
pelajaran kepadanya; “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan ALLAH,
sesungguhnya mempersekutukan ALLAH adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
(QS. Lukman; 13).
Ibnu katsir berkata, “Lukman
menasehati anaknya yang tentu amat ia sayangi yaitu dengan nasehat yang amat
mulia. Ia awali pertama kali dengan nasehat untuk beribadah kepada ALLAH semata
dan tidak berbuat syirik kepada ALLAH dengan sesuatu apa pun.”
Dalam hadis Bukhari dari Qutaibah,
dari Jarir, dari Al A’masy, dari Ibrohim, dari Alqomah, dari Abdullah, beliau
menyebutkan ayat yang artinya, “Orang-orang yang beriman dan tidak
mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman” (QS. Al An’am; 82). Ketika
disebutkan ayat ini, para sahabat pun menjadi khawatir. Mereka berkata, “Wahai
Rasul, siapakaha yang tidak mencampurkan keimanannya dengan kezaliman?”
Lantas Rasul shallallahu alaihi
wasallam bersabda, “Itu bukanlah kezaliman seperti yang kalian sangkakan.
Tidakkah kalian pernah mendengar nasehat Lukma pada anaknya, “Hai anakku,
janganlah kamu mempersekutukan ALLAH, seseungguhnya mempersekutukan (ALLAH)
adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (HR. Bukhari)
Nasehat kedua: Berbaktilah pada orang tua
“Dan Kami perintahkan kepada manusia
berbuat baik kepada kedua orang tua nya; ibunya telah mengandungnya dalam
keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.
Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepadaKulah
kembalimu.” (Qs. Lukman; 14).
“Dan jika keduanya memaksamu untuk
mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu,
maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan
baik dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada
–Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS.
Lukman; 15)
Nasehat kedua ini banyak dilupakan
oleh anak-anak saat ini. Banyak yang sering menyusahkan orang tua, membuat
orang tua sedih dan menangis. Namun tentu saja ketaatan pada orang tua hanyalah
dalam perkara kebaikan dan mubah. Jika mereka memaksa untuk berbuat syirik dan
maksiat lainnya, tentu tidak boleh ditaati.
Ibnu Katsir berkata, “Jika kedua
orang tua memaksamu agar mengikuti keyakinan keduanya, maka janganlah engkau
terima. Namun hal ini tidaklah menghalangi engkau untuk berbuat baik kepada
keduanya di dunia secara ma’ruf.” (Tafsir Al-Quran Al- Azhim, 11: 54).
Nasehat ketiga: Setiap dosa dan kejelekan akan
dibalas oleh ALLAH
Nasehat ini mengajarkan agar setiap
orang mengetahui bahaya jika berbuat dosa. Dan setiap muslim harus yakin bahwa
ALLAH Maha Melihat dan Mengeahui, serta ALLAH akan membalasnya. Lukman
menasehati yang artinya, “Lukman berkata,; Hai anakku, sesungguhnya jika ada
sesuatu perbuatan seberat biji sawi dan berada dalam batu atau di langit atau
di dalam bumi, niscaya ALLAH akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya
ALLAH Maha Halus Lagi Maha Mengetahui.” (QS. Lukman; 16).
Ibnu Katsir berkata, “Ini adalah
wasiat yang amat berharga yang ALLAH ceritakan tentang Lukman Al Hakim supaya
setiap orang bisa mencontohnya… kezaliman dan dosa apa pun walau seberat biji
sawi, pasti ALLAH akan mendatangkan balasannya pada hari kiamat ketika setiap
amalan ditimbang. Jika amalan tersebut baik, maka balasan yang diperoleh pun
baik dan begitu juga sebaliknya” (Tafsir Al Quran Al Azhim 11; 55)
Nasehat Keempat: Dirikanlah Shalat, Beramar Ma’ruf
Nahi Mungkar Dan Bersabar Terhadap Setiap Cobaan
ALLAH Ta’ala berfirman yang artinya,
“Hai anakku, dirikanlah sholat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan
cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
oleh ALLAH” (QS. Lukman; 17)
Ayat ini menerangkan mengenai
urgensi sholat, pentingnya amar ma’ruf nahi mungkar dan perintah untuk bersabar
terhadap gangguan atau musibah. Asy syaukani menjelaskan mengapa sampai tiga
ibadah ini yang menjadi wasiat untuk anaknya. Yaitu karena ketiga ibadah ini
adalah induknya ibadah dan landasan seluruh kebaikan. Karena di akhir ayat ini
disebutkan, sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
oleh ALLAH. (Lihat Fathul qodir, 5; 489)
Nasehat Kelima: Ajaran Adab Ketika Berbicara
Akhlak mulia lainnya yang disebutkan
dalam ayat selanjutnya. ALLAH Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan janganlah
kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan
di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya ALLAH tidak menyukai orang-orang yang
sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Lukman; 18).
Ayat ini mengajarkan akhlak yang
mulia yaitu bagaimana seorang muslim sebaiknya bersikap ketika berbicara,
dimanakah pandangan wajahnya. Dalam ayat ini diajarkan agar seorang muslim
tidak bersikap sombong. Inilah yang dinasehatkan Lukman pada anaknya.
Nasehat Keenam: Bersikap Tawadhu’
Satu akhlak mulia lagi diajarkan
oleh Lukman kepada anaknya ketika ia member wasiat padanya yaitu sikap tawadhu
dan bagaimana beradab di hadapan manusia. Diantara yang dinasehatkan Lukman Al
Hakim adalah mengenai adab berbicara, yaitu janganlah berbicara keras seperti
keledai.
ALLAH Ta’ala berfirman yang artinya,
“Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suara mu. Sesungguhnya
seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS. Lukman; 19).
Semoga nasehat berharga dari Lukman,
seorang yang sholeh pada anaknya. Dan bermanfaat bagi orang tua dan anak. Hanya
ALLAH yang memberi taufik.At Tauhid: Nasihat Akhlak Dari Lukman Pada Anaknya
No comments:
Post a Comment