Thursday, July 3, 2014

At Tauhid: 10 Kaidah Menuju Istiqomah






            Istiqomah sebuah perkara yang sangat didambakan setiap muslim. Karena hanya dengan istiqomah diatas iman dan islam hingga akhir hayat, seorang hamba akan menuai kebahagiaan hakiki di dunia dan di akhirat. Berikut ini sepuluh kaidah menuju istiqomah, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
            Pertama. ALLAH ta’ala berfirman yang artinya, “Dan ALLAH mengajak manusia ke Darussalam (surga) dan memberikan pentunjuk kepada orang yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.” (QS. Yunus; 25). Bahkan tidak kurang 17 kali dalam sehari semalam, kita memohon istiqomah melali ayat dalam al-fatihah, “ihdinash shirathal mustaqim). Jika seorang hamba meyakini hal ini, maka ia akan mengikat hatinya kepada ALLAH Ta’ala, dengan senantiasa berdoa agar istiqomah dalam mentaati perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA.
            Kedua, ketahuilaj bahwasanya hakikat istiqomah yaitu berkomitmen diatas jalan ALLAH Ta’ala. Dia berfirman yang artinya, “Dan bahwa yang Kami perintahkan ini adalah Jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain karena jalan-jalan tersebut mencerai-beraikan kam dari Jalan-NYA.”(QS. Al an’am; 153)
            Ketiga. Diriwayatkan Anas, “Tidak akan istiqomah dengan sempurna keimanan seorang hamba sampai hatinya istiqomah dan hati seorang hamba tidak akan istiqomah  sampai lisannya bisa istiqomah.”(HR. Ahmad). Seseorang itu tergantung dengan dua anggota tubuh kecilnya yaitu hati dan lisan. Jika hati seorang hamba istiqomah maka anggota badan yang lain pun akan istiqomah
            Keempat. Ketahuilah bahwasanya istiqomah yang dituntut yaitu as saddad yaitu berusaha semaksimal mungkin untuk menjalankan sunnah Nabi shallallahu alaihi wasallam dengan sebaik-baiknya. Apabila kita tidak mampu, maka berusahala untuk mendekati sunnah tersebut. sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Wa qaaribu wa saddidu.” (HR. Muslim). Yaitu maknanya berusahalah semaksimal mungkin dalam menetapi suatu amalan, namun jika tidak mampu maka minimal berusahalah ntuk mendekati hal tersebut yaitu mengerjakannya meskipun sedikit namun kontinyu)
            Kelima. Istiqomah itu berkaitan dengan perkataan, perbuatan dan juga niat. Artinya seluruh anggota tubuh kita dituntut agar selalu istiqomah. Sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam, “Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh manusia itu terdapat sekerat daging yang apabila baik maka baik pula seluruh tubuhnya dan jika rusak maka rusak pula seeluruh tubuhnya. Ketahuilah, sekerat daging itu adalah hati.” (HR. Bukhari dan Muslim)
            Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al Khudry, Rasulullah bersabda, “Jika anak Adam memasuki waktu pagi, maka seluruh anggota tubuhnya berpesan kepada lisan seraya berkata, bertakwalah kepada ALLAH karena kami bergantung pada mu. Jika engkau lurus, kami pun ikut lurus dan jika engkau bengkok maka kami pun ikut bengkok.” (HR. Tirmidzi). Sesungguhnya seluruh amal perbuatan kita hanyalah mengikuti hati dan lisan kita, jika hati dan lisan baik maka selurh anggota tubuh akan baik pula.
            Keenam. Istiqomah harus dilakukan lillah, billah, wa ‘ala amrillah. Lillah yaitu dilakkan ikhlas karena ALLAH semata-mata mengharap wajah ALLAH Ta’al yang artinya, “Maka istiqomahlah kalian kepada-NYA”(QS. Fushilat; 6). ALLAH memerintahkan kita unutk istiqomah, yang artinya bahwa istiqomah termasuk bagian dari ibadah. Ibadah tidak akan diterima melainkan dengan ikhlas. Billah, bahwasanya istiqomah hanya dapat dilakukan dengan mengharap pertolongan dari ALLAH Ta’ala.
            Oleh karena itu sebelum kita meminta istiqomah, terlebih dahulu kita meminta pertolongan ALLAH, “Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in” hanya kepada MU-lah kami beribadah dan hanya kepada MU-lah kami memohon pertolongan. ALLAH berfirman yang artinya, “Maka sembahlah Dia dan bertakwalah kepada-NYA” (QS. Hud; 123). Perintah untuk bertawakal menunjukkan perintah untuk senantiasa memohon pertolongan kepada ALLAH. Terakhir, ala amrillah, harus sesuai dengan syariat ALLAH. “Maka istiqomahlah kamu, seebagaimana apa yang telah diperintahkan kepadamu”(QS. Hud; 112)
            Ketujuh. Seseorang yang telah mampu mencapai derajat istiqomah, tidak boleh merasa hebat dengan amalannya, tertipu dengan amalannya dan bangga. Namun hendaknya ia senantiasa bersandar kepada ALLAH, bersungguh-sunggh dan berharap kepada ALLAH agar amalan-amalannya diterima. “Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan dengan hati yang takut karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka”(QS. Al-mu’minun; 60). Dalam ayat ini ALLAH katakana bahwa setelah orang-orang mukin tersebut beramal shalih, justru hati mereka merasa takut yaitu takut jika amalan mereka tidak diterima oleh ALLAH.
            Kedelapan. Barangsiapa yang ALLAH beri pentunjuk untk istiqomah selama dunia, maka ALLAH akan memberinya istiqomah pula ketika melewati ash shirath yaitu jembatan yang dibentangkan diatas permukaan apai neraka. Sesuai dengan kadar istiqomahnya selama di dunia seperti itulah kadar istiqomah ketika melewati jembatan tersebut. maka kemampuan setiap orang berbeda-beda tatkala melewati ash shirath, ada yang melesat seperti petir, ada yang seperti angin, kuda, unta dalam keadaan berlari, berjalan bahkan ada dalam keadaan terlempar ke dalam api neraka.
            Oleh karena itu saudaraku, ingatlah bahwa hasil jerih payah kita selama di dunia untuk istiqomah akan terganjar di akhirat kelak. Semakin kita mampu untk istiqomah selama di dunia, semakin kita mampu untuk istiqomah dalam melewati ash shiroth kelak.
            Kesembilan. Bahwasanya hal-hal yang dapat menghalangi seseorang dari istiqomah ada dua yaitu syubhat dan syahwat. Syubhat berkaitan dengan aqidah dan pemikiran yang menyimpang. Dan syahwat berkaian dengan hawa nafsu. Ibnu mas’ud meriwayatkan Rasulullah membuat garis dengan tangannya lalu bersabda, “Ini adalah jalan ALLAH yang lurus” lalu beliau membuat garis-garis di kanan kirinya, kemudian bersabda, “Ini adalah jalan-jalan yang sesat tak satu pn dari jalan-jalan ini kecuali di dalamnya terdapat syaitan yang menyeru kepadanya.” (HR. Ahmad). Garis-garis tersebut adalah sybhat dan syahwat yang selalu menghalangi seseorang dari istiqomah. Oleh karena itulah kita harus waspada terhadap kedua hal ini. Semoga itulah kita harus waspada terhadap kedua hal ini. Semoga ALLAH senantiasa member kita kemampan untuk menjauhi penyakit syubhat dan syahwat.
            Kesepuluh. Diantara bentuk keluar dari istiqomah ialah tasyabbuh (meniru-niru) kaum yahudi dan nashrari. Dari Abdullah bin Umar dia berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya.” (HR. Abu Daud). Rasullullah bersabda, “Niscaya kamu akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kamu sejengkal demi sejengkal sehasta demi sehasta, sampai sekiranya mereka masuk ke dalam lubang Dhob (sejenis biawak) tentu kamu akan mengikuti mereka.”(HR. Bukhari dan Muslim).
            Hal ini menunjukkan betapa “bersemangatnya” kaum muslimin dalam mengikti tradisi kaum yahudi dan nashrani. Oleh karena itu ketika kita membaca surat al-fatihah, “Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nimat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan yang mereka sesat.” (QS. Al fatihah; 6-7), ketahilah bahwasanya orang-orang yang dimurkai ialah kaum yahudi dan orang-orang yang sesat ialah kaum nasrani.
            Kaum yahudi dimurkai karena mereka memiliki kitab, memiliki ilm namun tidak diamalkan. Sedangkan kaum nasrani dimurkai karena mereka ahli ibadah, namun tanpa diiringi dengan ilmu hingga terjerumus dalam berbagai bentuk tata cara ibadah yang tidak disyariatkan oleh ALLAH ta’ala (lihat tafsir Ibnu Katsir). Oleh karena itu diantara bentuk mengindari tasyabbuh dengan kedua golongan tersebut, ialah berilmu dan mengamalkan ilmu tersebut. At Tauhid: 10 Kaidah Menuju Istiqomah

1 comment:

  1. J.V. Hotel and Casino in New York City - Ticket Price History
    J.V. Hotel 남양주 출장안마 and Casino 슬롯 - 영천 출장마사지 A ticket to a live music show inside 정읍 출장안마 the J.V. Hotel and 남원 출장마사지 Casino in New York City has a high price tag.

    ReplyDelete